Desa Wisata

Prokes Penting untuk Jaga Kepercayaan Wisatawan Berkunjung ke Desa Wisata

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata, Bali, I Made Mendra Astawa.

DENPASAR – sightseeingbali.id

Presiden Joko Widodo, secara resmi telah mencabut status PPKM, pada akhir tahun 2022. Tentu keputusan tersebut, sangat disambut baik para pelaku pariwisata di Bali. Namun demikian, meski status PPKM telah dicabut, penerapan protokol kesehatan (Prokes) masih penting untuk diterapkan. 

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali I Made Mendra Astawa, mengatakan, Pencabutan statis PPKM ini, tentu merupakan angin segar bagi pelaku pariwisata, khususnya pengelola desa wisata di Bali. “Dengan dibukanya PPKM, tentu ini menjadi berita baik. Jadi setiap insan pariwisata di desa wisata, ini merupakan tanggung jawab pengelola. Mencakup kenyamanan dan keamanan diri sendiri dan pengunjung,” kata Mendra, Sabtu 7 Januari 2023.

Namun, meski demikian, pihaknya tetap menegaskan bagi pengelola Desa Wisata, agar tetap menerapkan protokol kesehatan, demi meyakinkan para wisatawan yang berkunjung. Apalagi kata dia, setiap desa wisata, sudah menerapkan protokol kesehatan dan Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE), sesuai dengan anjuran pemerintah. “Walaupun pandemi ini sudah berlalu, tetapi endemi ini, kita harus tetap menjaga kesehatan,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk fasilitas protokol kesehatan, seperti wastafel untuk cuci tangan, pasti tetap terpasang dan pengunjung diarahkan untuk itu. Hal ini, tetap disediakan di masing-masing desa wisata. Nantinya, apakah pengunjung tetap melaksanakannya?, ini kembali lagi ke masing-masing individu. Pasalnya, hal itu saat ini telah menjadi gaya hidup, untuk  tetap menjaga kesehatan. “Ketika fasilitas kesehatan kita jaga dan pelihara, wisatawan akan percaya. Ini juga menjadi salah satu magnet bagi mereka agar hadir di tempat kita (desa wisata-red),” katanya meyakinkan.

Dengan terus membaiknya kondisi perekonomian saat ini, pihaknya melihat, potensi desa wisata mulai tumbuh. Desa wisata kata Mendra, masih menjadi magnet bagi wisatawan, baik nasional maupun mancanegara. Hal itu kata dia, selain  karena cost-nya murah dan alam, masing-masing Desa Wisata juga memiliki atraksi yang menarik, serta kulinernya juga sangat menjanjikan.

Baca Juga:  Desa Budaya Kertalangu, Pertahankan Sistem Pertanian Melalui Wisata Edukasi Subak TeBA Majalangu

Pihaknya optimis, kunjungan ke desa wisata tahun ini akan terus tumbuh seiring membaiknya kondisi ekonomi saat ini. “Pasti kunjungan kembali normal, bahkan lebih bagus dibanding tahun sebelumnya. Kita juga kan melihat dari kedatangan wisatawan di bandara. Kamar hotel juga penuh. Macet dimana-mana,” bebernya, sembari berharap kedepannya pemerintah dapat lebih menguatkan kerja sama dengan airline. (SSB1)

 

Anda Juga Menyukai

Desa Wisata

Tak Hanya Keindahan Alam, Desa Wisata Pupuan Tegallalang Miliki Ikon Pelukatan Tirta Areng

GIANYAR – sightseeingbali.id Desa Pupuan, kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, terus berbenah untuk kemajuan desa. Pasalnya, selama ini desa Pupuan
Desa Wisata

Desa Wisata Aan Dengan Sejumlah Atraksi Wisata, Sangat Cocok untuk Aktivitas Keluarga

SEMARAPURA – sightseeingbali.id Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, kini telah resmi menyandang status sebagai Desa Wisata, setelah ditetapkan bulan
Translate »