MANGUPURA – sightseeingbali.id
Desa wisata di masa pandemi Covid-19, terus tumbuh bagaikan jamur dimusim penghujan. Namun, ditengah tumbuhnya Desa Wisata ini, ternyata banyak yang tidak dikelola dengan baik, bahkan terkesan hanya nama saja.
Menurut Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali, I Made Mendra Astawa, kehadiran Desa Wisata ini, tentu perlu mendapat dukungan pemerinta terkait, untuk membangkitkan potensi lokal setempat. Terutama untuk membangkitkan pariwisata berbasis masyarakat.
Selain itu, semangat membangun desa dari potensi alam, budaya dan ekonomi kreatif, diperlukan wadah dan dukungan stakeholder di Desa agar potensi yang dibangun dapat memberikan dampak ekonomi masyarakat. Dengan berbadan hukum dikelola desa lewat BUMDES/ Bupda, penting agar memberikan kepastian hukum dan support dana dari desa dinas/adat untuk penguatan fasilitas.
Termasuk juga Sumber Daya Manusia (SDM) dan promosi serta dukungan pengusaha setempat, perbankan, akademisi dan media sebagai pentahelix. Terutama dalam memperkuat dan mempercepat desa wisata rintisan, naik kelas ke desa wisata berkembang, maju dan Mandiri. Yang nantinya tentunya mampu memberikan kehidupan masyarakat desa dan menjadi bapak angkat desa sekitarnya.
“Desa wisata akan berkembang pesat apabila dukungan stakeholder desa yang merasa memiliki atau bagian dari usaha desa ‘desa wisata’, sebagai laba desa. Tentu memberikan penguatan budaya, alam dan masyarakatnya,” kata Mendra, Senin 30 Januari 2023.
Untuk memajukan keberadaan Desa Wisata ini, ia berharap, pihak desa terus aktif untuk mengembangkan keterlibatan masyarakat untuk ikut memajukan. Tentu penerapan sadar wisata penting dilakukan dan ditanamkan, termasuk juga mengembangkan potensi yang ada dan peningkatan SDM. “Penting kembangkan keterlibatan masyarakat, penerapan sadar wisata, mengembangkan potensi yang ada dan peningkatan SDM,” ucapnya. (SSB1)