MANGUPURA – sightseeingbali.id
Jumlah kunjungan ke Daya Tarik Wisata (DTW) kawasan luar Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, terus mengalami peningkatan pascapandemi Covid-19. Dari data yang dimiliki pihak manajemen pengelola, kunjungan harian di kawasan itu menyentuh angka 6.000 an per hari. Dari total jumlah itu, sebesar 70 persen diantaranya merupakan wisatawan mancanegara.
Bisa dikatakan kalau DTW Uluwatu ini, masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara. Bagaimana tidak, DTW dengan julukan ‘The Five Wonderful Beauties at Uluwatu’ ini, selain menyuguhkan panorama alam berupa tebing kapur dan lautan lepas, pengunjung juga bisa melihat Sunset, Pura, Forest (hutan) dengan keberadaan Monyet, dan juga atraksi budaya berupa pementasan tarian Kecak.
Menurut Manager Pengelola DTW Kawasan Luar Uluwatu, I Wayan Wijana, saat ini jumlah kunjungan terus menunjukkan tren positif. Dalam catatannya, kunjungan wisatawan ke obyek wisata itu berada di kisaran 4.000 an hingga 6.000 an per hari. Yang mana, untuk wisatawan yang berkunjung masih didominasi oleh wisatawan mancanegara (Wisman) sebesar 70 persen. “Yang menjadi ciri khas di sini (Uluwatu-red), kunjungan masih didominasi wisatawan asing. Angkanya itu sebesar 70 persen wisman dan 30 persen wisdom,” kata Wijana, Selasa 24 Oktober 2023.
Dari total 70 persen kunjungan Wisman, di posisi pertama adalah dari Australia, kemudian disusul India, China dan Perancis, termasuk ada juga sejumlah wisatawan dari Asia Tenggara dan Eropa. “Kondisi saat ini masih middle season. Namun kunjungan tetap ada dan bekisar dari 4 ribuan hingga 6 ribuan per hari. Itu menandakan kunjungan wisatawan saat ini sudah berangsur membaik setelah dihantam pandemi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk target kunjungan pada tahun 2023, diharapkan bisa menyentuh angka 1.500.000 pengunjung hingga akhir tahun nanti. Target ini, kata dia, berkaca dari capaian pada tahun 2022 di angka 1.300.000 pengunjung. Dia juga mengaku optimis bahwa target itu bisa tercapai hingga tutup tahun, karena pada semester pertama tahun ini saja jumlah kunjungan sudah mencapai 600.000 pengunjung. “Optimis ini akan terealisasi hingga akhir tahun. Karena pada akhir tahun itu dikategorikan high season dan diperkirakan kunjungan akan meningkat signifikan,” Wijana optimis.
Jika dibandingkan dengan high season sebelum pandemi, angka kunjungan rata-rata harian berkisar dari 8 ribuan, bahkan bisa mencapai 12 ribu per hari. Maka dari itu, Wijana berharap angka tersebut tidak akan berbeda pada momentum high season tahun ini. Dengan perkiraan meningkatnya kunjungan itu, Wijana mengaku akan menyuguhkan berbagai atraksi di dalam kawasan ke depannya. (SSB)