MANGUPURA – sightseeingbali.id
Bagi yang sering melintas dari arah Sanur Denpasar menuju Kuta, Badung dan ke Nusa Dua, pasti familiar dengan keberadaan patung tokoh cerita pewayangan. Patung berukuran besar yakni Patung Dewa Ruci ini, terpasang di persimpangan Bypass Ngurah Rai, Kuta, atau sering dikenal dengan Simpang Siur.
Semenjak dibangunnya underpass di Simpang Siur, patung Dewa Ruci terus dipercantik, dengan dibuat taman-taman sehingga kelihatan lebih asri. Bahkan, menjelang perhelatan dunia yakni KTT G20 pada November 2022, kawasan simpang Dewa Ruci kembali ditata. Patung yang terlihat kusam karena terpapar sinar dan hujan, kembali di cat untuk memberi kesan gagah.
Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu, kawasan ini sempat mendapat sentuhan perawatan. Saat itu, penataan dilakukan secara menyeluruh. Paslanya, keberadaan patung Dewa Ruci di simpang siur ini, menjadi Ikon kabupaten Badung hingga saat ini.
Untuk diketahui, Patung Dewa Ruci, diangkat dari kisah dimana Raden Bima bertarung dengan sengit melawan naga raksasa yang melilit badannya. Jika dirinci secara detail, bagian-bagian patung Dewa Ruci yakni Sang Hyang Acintya (figur Dewa Ruci) yang terdapat diujung lidah naga, patung manusia (Raden Bima) yang sedang mencekik leher Naga Baruna yang melilit badannya, kemudian Naga Baruna yang sedang marah.
Sedangkan, pada bagian paling bawah, menggambarkan gelombang air (samudra) dan dikelilingi kolam air mancur yang melambangkan riuhnya samudra saat pertempuran antara sang Naga Baruna melawan Raden Bima. (SSB)