MANGUPURA – sightseeingbali.id

Bali Wedding Association (BWA), menggelar 2nd Bali Wedding Table Top, Rabu 7 Desember 2022. Kegiatan kali kedua, yang digelar di Renaissance Resort, Nusa Dua, ini, diikuti sebanyak 32 Seller (Hotel) dan 32 Buyer (wedding planner). 

Menurut Ketua Panitia 2nd Bali Wedding Table Top, Hartawan Iman Santoso, kegiatan yang mempertemukan langsung para buyer dan seller ini, bertujuan untuk menyatukan persepsi dan juga para buyer bisa mengetahui aturan baru pasca pandemi ini. “Para wedding planner ini, perlu untuk mengenal para hotel. Contohnya salah satu hotel, bisa muat berapa?, Kemudian, peraturannya bagaimana,” kata Imam. WW2

Dikatakan, dari 32 hotel dan 32 wedding planner, ini ada 1 seller dari lombok, yakni Sheraton. Sementara itu, untuk buyer nya, selain hadir Wedding planner Bali, Jakarta, Surabaya, juga ada dari China, Rusia, Australia. “Jadi, tak hanya dari Bali dna Nasional, namun dari Internasional juga ada yang hadir,” ucapnya sembari berharap, melalui kegiatan ini, BWA ikut membantu pemulihan pariwisata di Bali. 

Tentu hal itu.bukan tanpa alasan. Paslanya, saat sebelum pandemi Covid-19, pangsa pasar wedding paling besar, memang didominasi China, dari segi jumlah. Sementara, untuk urutan ke dua, ditempati pasar nasional, baik itu dari Jakarta, Surabaya dan kota lain di Indonesia. Untuk posisi ketiga, ada dari negara India. Untuk itu, melihat pangsa pasar India yang cukup besar, pihaknya berharap adanya penerbangan langsung dari Bali ke India. “Kami berharap ada penerbangan langsung, karena selama ini, masih harus transit di Kuala lumpur dan Singapura,” bebernya.

Banyaknya pasar India untuk wedding di Bali, memang diakuinya karena budaya India dan Bali hampir mirip. Selain karena mereka suka akan ornamen patung, namun juga karena keramahan orang Bali, tidak bisa digantikan oleh Thailand Vietnam dan lain lain. “Saat ini India masih nomor satu setelah China tutup. Nomor dua dari Nasional, baik itu Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Posisi ketiga saat ini ada dari  Australia,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bali Wedding Association (BWA) Veronika Ika Prawasti, S.E., MBA., tahun 2023, aktivitas wedding planner dipastikan akan kembali meningkat. Pasalnya, potensi pasar China yang dulu sempat booming sebelum pandemi Covid-19, dipastikan akan kembali membludak tahun depan. 

Tentu ini menjadi potensi besar, apalagi tahun depan, dikabarkan China akan membuka border. Namun, saat ini India menempati posisi satu setelah China tutup. “Tahun 2023, kami optimis, itu akan lebih banyak market yang masuk. Saya juga denger denger, China kayaknya udah Open,” ucapnya. (SSB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *