GIANYAR – sightseeingbali.id

Desa Pupuan, kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali, terus berbenah untuk kemajuan desa. Pasalnya, selama ini desa Pupuan ini, sempat dicap sebagai desa tertinggal, meski desa ini berada diantara dua Desa yang sudah maju, serta bersebelahan dengan istana tampak siring.

Akibatnya, sebagian besar masyarakat setempat, lebih memilih untuk bekerja ke luar desa bahkan ke kota. Dari permasalahan inilah, desa ini terus berbenah, salah satunya dengan mengembangkan Desa Wisata. Tentu selain untuk menarik kunjungan wisatawan, Perbekel Desa Setempat, memiliki mimpi untuk menjadikan masyarakatnya tuan di rumah sendiri, dan bisa mengais rejeki di tanah sendiri. 

Menurut Perbekel Desa Pupuan, I Wayan Sumatra, dalam pengembagan Desa Wisata yang digagasnya ini, dirinya memiliki konsep, pengembangan Desa wisata tanpa merusak alam. Yang mana, desa wisata ini akhirnya mendapat pengakuan dari pemerintah Kabupaten Gianyar sebagai Desa Wisata, pada 18  September 2021. 

Adapun potensi yang menjadi unggulan di Desa Wisata ini yakni, untuk potensi alami, selain pemandangan persawahan dengan konsep terasering, desa ini juga memiliki Cagar Budaya Pura Gunung Sari, Waterfall (air terjun), serta pohon kayu tua. Tak hanya itu, untuk wisata spiritual, juga memiliki lokasi air suci spiritual yang dinamakan Tirta Sangku, dan Tirta Areng (tirta Ireng /hitam). Bahkan, sebagai bentuk pelestarian alam, desa ini memiliki  hutan kecil dengan luas 7 hektar milik desa adat.

Keindahan alam Desa wisata Pupuan, Tegallalang, Gianyar, yang selalu bikin kangen.

Sementara untuk wisata buatan, yang sudah ditata saat ini, ada yang namanya Wana Ayu, dengan pemandangan yang indah, tempat rekreasi, restaurant, serta pengembangan tempat camping, yang dinamakan Ubud Camp. Sejak dikembangkan menjadi desa wisata alam tanpa merusak lingkungan, setiap investor yang akan membangun villa, akan diminta agar konsep bangunan menggunakan bahan ramah lingkungan.

Untuk wisata spiritual, air suci yang menjadi potensi disana, seperti pelukatan tirta Sangku dan tirta Areng, selama ini akses menuju lokasi sangat sulit. Selama ini kata dia, orang malas ke lokasi ini, karena jarak jauh ke bawa dan akses yang sangat kurang. Oleh karena itu tahun 2017, pihaknya membuat akses jalan ke lokasi, sehingga, sekarang akses mobil dan parkir mobil sudah bisa hingga di lingkungan menuju lokasi tirat ini. 

“Sekarang turun 2 meter dari tempat parkir sudah mencapai lokasi. Dari sebelumnya orang harus berjalan hingga 200 meter ke bawah. Di Atas lokasi itu, ada hutan milik desa, seluas  7 hektar yang akan dikembangkan menjadi mini forest. Namun, pengembangan-pengembangan ini, masih terkendala dengan pendanaan,” ucapnya, Minggu 8 Januari 2023.

Ke depan, pihaknya berkeinginan untuk mengemas potensi Desa Pupuan, dengan ciri khas wisata spiritual Tirta Areng sebagai ikon Desa Wisata ini. Dijelaskan, dinamakan Tirta Areng, karena konon menurut cerita rakyat, air suci yang ada di sana akan berwarna hitam, disaat ada upacara di Pura Dalem. Air suci ini, kemudian ditunas untuk prosesi upacara di Pura Dalem.

Tak hanya pada saat upacara di Pura Dalem, terkadang, pada hari baik kata dia, airnya juga akan berwarna hitam. Memang diakui air suci ini memiliki kekuatan magis, yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. “Banyak yang melukat kesini, yang gata-gatal, langsung sembuh, dan ada yang sakit tertentu, bisa sembuh,” akunya.

Sejak diresmikan sebagai Desa Wisata, desa Pupuan ini menjadi imbas kunjungan dari Ubud. Sebagian besar wisatawan yang bersepeda, melintas di sana sambil menikmati keindahan alam. Meski sudah resmi menyandang sebagai Desa Wisata, namun selama ini masih ada kendala yang dihadapi, yakni akses yang masih kurang dan pendanaan untuk pengembangan ke depan. “Kedepan kami berharap kepada pemerintah, agar bisa dibantu dalam hal pengembangan. Sehingga, masyarakat lokal kami, menjadi tuan di rumah sendiri, dan semua mengandalkan bekerja di luar desa,” harapnya.

Bagi yang sudah tidak sabar ingin berlibur dengan suasana alam, Desa Wisata Pupuan, Tegallalang, Gianyar, bisa menjadi referensi untuk berlibur, sambil menikmati suasana alam dan juga berwisata spiritual. 

Sightseeingbali, ya Liburan, ya Jalan-jalan…! (SSB1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *