MANGUPURA – sightseeingbali.id

Bali Contemporary Flower Exhibition, pameran rangkaian bunga terbesar, digelar di Bali untuk pertama kali. Kegiatan ini, dibuka secara resmi Selasa 25 Juli 2023 di Aryaduta Bali, yang akan berlangsung selama dua hari dari 25-26 Juli 2023. Selain ada flower museum, juga diisi dengan workshop, competition atau lomba merangkai bunga, dan juga seminar.

Omniflora selaku penyedia berbagai macam bunga, menjadi sponsor utama pada kegiatan ini, yang berkolaborasi dengan Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) DPD Bali, danBali Wedding Association (BWA). Kegiatan ini, turut dihadiri perwakilan dari Dinas Pariwisata Bali, Pihak Bali Tourism Board, Dinas Koperasi Denpasar, Dinas Pariwisata Badung, dan undangan terkait lainnya.

Ditemui di sela kegiatan, Rafael Hlu, pemilik Omniflora, mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai upaya untuk mengangkat potensi dari bunga yang diproduksi di Indonesia, untuk diangkat dengan kekuatan budaya lokal. Yang mana, menurutnya, budaya lokal yang paling kuat saat ini adalah budaya Bali. “Di Bali semua insan merupakan orang yang memiliki jiwa seni yang tinggi. Untuk itu, bagaimana kita mengkolaborasikan seni dengan bunga yang produksi di lokal. Dan ini menjadi momen yang tepat yang kita lakukan di Indonesia. Dari Bali kita akan menginspirasi di Indonesia,” kata Rafael.

Lebih lanjut dikatakan, eksibisi ini disiapkan dalam waktu yang sangat singkat dengan dukungan IPBI Bali, yang sangat tangkas dan profesional. Pada kegiatan yang digelar selama dua hari ini, ada dua maestro omniflora, dengan menghadirkan 300 produk hasil dalam negeri yang merupakan sebuah pencapaian anak negeri. Yang mana, ratusan produk yang ditampilkan disini, dihasilkan dari tetangga Bali yaitu dari Pasuruan Jawa timur. 

“Siapa yang menyangka Pasuruan menghasilkan bunga seperti hari ini. Kolaborasi yang sangat dahsyat. 300 bunga adalah karya anak bangsa dan ini akan terus bertambah. Omniflora setiap bulan akan menghadirkan produk baru untuk Indonesia. 30 flower desainer dan karyanya akan dilihat di museum bunga. Sebuah kata yang membuat orang penasaran,” ucapnya. 

Pada pameran ini, menampilkan semua karya perangkai bunga terbaik di Bali. Harapan ke depan dengan festival ini, masyarakat indonesia bisa semakin menghargai dan mempopulerkan produk indonesia. Apalagi saat ini belum banyak yang mengenal produk bunga di indonesia. “Dengan event ini kita ingin mengenalkan kepada seluruh khalayak terkait industri ini,” katanya menambahkan.

Ketua panitia Bali Contemporary Flower Exhibition, dari Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Cabang Bali, Sinta, mengucapkan selamat datang terimakasih kepada Omniflora sebagai sponsor dan yang sudah menyiapkan materi bunga dan sponsor kebun bunga lainnya. Ia menyebutkan, tujuan kegiatan ini, adalah untuk mengangkat budaya janur Indonesia dan budaya janur Bali, yang memang selama ini sangat terkenal di Indonesia. “Acara dua hari ini ada museum bunga, ada seminar, dan Rabu ada workshop dan lomba merangkai bunga. Diikuti sekitar 200 peserta,” bebernya.

Sekretaris BWA Marcelino Wauran, mengatakan, pada kegiatan ini, juga diisi dengan Workshop yang diikuti hampir 90 orang peserta. Pihaknya Menyampaikan terima kasih kepada Omniflora, IPBI dan para sponsor yang telah mendukung suksesnya acara ini. “Ini memang merupakan kolaborasi antara Omniflora, IPBI, dan BWA. IPBI ini merupakan asosiasi bunga, yang mana ada beberapa anggota BWA yang gabung di IPBI. Mereka lah yang menjembatani untuk membuat kegiatan ini. Yang mana event ini merupakan event tahunan  dari mereka. Untuk di Bali, ini pertama kali digelar,” ucapnya 

Kedepan, pihaknya berharap, semoga masyarakat umum atau masyarakat Wedding Organizer bisa mengetahui bahwa bunga-bunga tropik atau bunga asli indonesia, bisa dirangkai menjadi berbagai macam rangkaian yang indah. (SSB)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *