DENPASAR – sightseeingbali.id
Delegasi Budaya Papua Barat Daya yang ke Turki pada hari, Rabu 18 Oktober 2023 telah melakukan audiensi dengan Bapak PJ Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Drs. Muhammad Musa’ad M.S.I, didampingi Bupati Raja Ampat, H. Abdul Faris Umlati, SE dan mewakili Cendekiawan Perempuan Papua (CPP), Lelyani Esing.
Adalah Clara Anike Sarwa, dan Fenlyn Jesica Inriani Mlaskit, putri-putri Berprestasi dari Raja Ampat yang berhasil menorehkan sejarah untuk pertama kalinya masuk dalam Top 6 Miss Global Teens Indonesia. Untuk itu, mereka berhak untuk menjadi delegasi Indonesia ke Turki, Kyoto Japan, dan Milan Italy di 2024 nanti.
“Selain mereka akan mempromosikan pariwisata Raja Ampat di negara-negara tersebut, mereka juga akan menampilkan tarian khas tradisional Papua Barat Daya. Mereka akan melakukan audiensi dengan beberapa pelaku usaha pariwisata di mancanegara serta juga mereka akan membawa misi bahwa Gadis-gadis Papua adalah Gadis-gadis yang bersahaja dan penuh keramahan,” kata Lelyani Esing dari perwakilan CPP Papua Barat dalam siaran persnya, Kamis 19 Oktober 2023.
Menurutnya, Kedua Putri Papua Barat Daya ini tentunya tidak dapat berhasil sejauh ini tanpa dukungan support system yang sangat mendukung dari Pemkab Raja Ampat dan Pemda Papua Barat Daya.
“Sejak awal keberangkatan mereka ke Medan untuk mewakili Provinsi, Bapak Bupati bersama Ibu sangat mendukung dan ikut serta dalam memberikan pembekalan, pemahaman hingga berbagai keperluan dan kebutuhan mereka. Maka tak heran mereka mampu menjaga standard hingga mampu masuk kedalam jajaran elit Miss Global Teens Indonesia 2023,” pungkasnya.
Tidak kurang dari total 8 hari perjalanan, mereka nanti ke Turki akan mengunjungi 3 lokasi penting yaitu Bursa, Selcuk dan Istanbul dalam misi perkenalan budaya Warisan Nusantara Indonesia ini. Bahkan, ini pertama kalinya Papua Barat daya akan membuka dan menutup kegiatan promosi ini di mancanegara.
“Semoga kedepan lebih banyak lagi Putra Putri Papua yang membanggakan tanah leluhurnya dan menjadi corong pariwisata dan budaya peninggalan sejarah di mancanegara,” pungkas Lelyani Esing. (SSB)
