MANGUPURA – sightseeingbali.id

Deretan penjor berukuran besar, berdiri rapi di sepanjang area Puspem Badung, sejak Kamis 19 Oktober 2023. Total ada sebanyak 122 penjor ini, dilombakan, serangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-14 Ibukota Badung “Mangupura”.

Lomba yang diinisiasi Pasikian Yowana Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Badung ini, juga dimeriahkan parade gebogan se-Kabupaten Badung, dirangkaikan dengan parade budaya yang berlokasi di Puspem Badung.

Manggala Pasikian Yowana MDA Kabupaten Badung, dr Prayoga Mahardika Putra mengatakan, lomba penjor dan gebogan serangkaian HUT Mangupura ke-14 ini mengusung tema “Sundara Rupa” dengan konsep Bebadungan. “Jadi ini petunjuk Bapak Bupati, bagaimana kedepannya kita membuat penjor dengan ciri khas Badung itu sendiri,” ujarnya ditemui,” Jumat 20 Oktober 2023.

Pria yang akrab disapa Yoga ini menjelaskan, peserta dari lomba penjor dan gebogan tersebut yakni seluruh Desa Adat di Kabupaten Badung yang berjumlah 122. Masing-masing desa adat kata dia, mengirim satu penjor dan satu gebogan yang dilimpahkan kepada sekaa teruna di desa adat masing-masing.
“Untuk lomba gebogan sendiri kita mengambil konsep panca rengga. Jadi kan ada buah-buahan yang berasal dari bunga, batang dan sebagainya,” jelasnya.

Melalui lomba penjor ini, pihaknya berharap akan melahirkan konsep Bebadungan. Jadi, kedepannya penjor di Badung akan memiliki jati dirinya sendiri. “Melalui lomba ini kita akan mencari konsep penjor Bebadungan di masing-masing wilayah. Misalnya Bongkasa gimana, Abiansemalnya gimana, Kuta Selatan gimana. Jadi masing-masing kecamatan akan kelihatan konsepnya, ini kita proses mencari pakem. Ini akan terus kita lakukan sampai kita menemukan pakem mana yang akan kita ambil untuk Bebadungan,” paparnya.

Pihaknya pun menggandeng para juri yang berasal dari luar Badung seperti maestro dekorasi Cok Dalem Bernat dan pemerhati penjor Dek Soto. Alasan memilih dari juri dari luar Badung terangnya, agar penilaian lebih independen. “Untuk total hadiah yang akan didapat oleh pemenang nanti kalau tidak salah sekitar 30 juta rupiah,” kata Manggala Yowana Desa Adat Kerobokan tersebut. (SSB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *