TABANAN – sightseeingbali.id
Kehadiran Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, ke Bali Culinary Pastry School (BCPS) menjadi salah satu puncak acara dalam rangkaian French Gastronomy Week 2025. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 11 Oktober 2025, di kampus BCPS yang berada dalam kompleks Bali International Training and Development Center (BITDeC), Nyanyi, Kabupaten Tabanan.
Acara ini tidak sekadar seremoni diplomatik, melainkan momentum penting untuk memperdalam jalinan kerjasama antara Prancis dan Bali dalam ranah pendidikan, budaya, dan gastronomi. BCPS sendiri merupakan bagian dari pilar pendidikan Nyanyi Bali yang mengusung sinergi antara standar internasional dan kearifan lokal.
Duta Besar Penone menekankan bahwa gastronomi dan pendidikan memiliki daya untuk menjadi jembatan budaya. “Prancis dan Indonesia memiliki visi bersama untuk membangun kemitraan jangka panjang di bidang pendidikan, budaya, dan gastronomi. Apa yang dilakukan oleh Bali Culinary Pastry School benar-benar mewujudkan visi tersebut, mempererat hubungan antar manusia, menumbuhkan talenta muda, dan membuka peluang kolaborasi baru,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa institusi seperti BCPS adalah contoh nyata upaya menjembatani hubungan antarnegara melalui kapasitas manusia. French Gastronomy Week 2025 berlangsung di lebih dari 140 restoran di 40 kota Indonesia dan mengedepankan tema pelatihan vokasi dan transfer keahlian, kolaborasi semacam ini memang sudah menjadi bagian dari strategi diplomasi budaya antara Prancis dan Indonesia.
Penone disambut langsung oleh Made Ariani Siswanto (Pendiri BCPS), Dr. Paulus Herry Arianto (Wakil Direktur PIB College, bagian dari BITDeC), serta jajaran direksi Nyanyi Bali. Dalam rombongan turut hadir perwakilan dari Kedutaan Prancis dan Alliance Française Bali.
Made Ariani Siswanto menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia menyebut bahwa acara ini mencerminkan visi bersama untuk memperkuat kerja sama jangka panjang dengan Prancis, mulai dari program pertukaran pelajar hingga mendorong Bali sebagai destinasi unggulan dalam pendidikan budaya gastronomi.
Salah satu sorotan kunjungan ini adalah kemitraan BCPS dengan berbagai institusi Prancis. BCPS memiliki kerjasama dengan Alliance Française Bali untuk penyelenggaraan kursus bahasa Prancis bagi siswa, serta program magang dan penempatan di restoran dan hotel ternama di Prancis. Beberapa chef yang terlibat adalah pemegang gelar Meilleur Ouvrier de France (M.O.F.), dari nama-nama seperti La Maison Paul Bocuse, Guy Lassausaie, maupun properti Relais & Châteaux.
Menurut pihak BCPS, hingga saat ini sudah lebih dari 150 siswa menyelesaikan program bahasa Prancis bersama Alliance Française. Dari tahun 2023 hingga 2025, sekitar 60 siswa telah mengikuti program magang di Prancis. Pihak sekolah berharap kunjungan Duta Besar ini dapat memperluas skema kolaborasi ke depan, baik dalam pertukaran pelajar maupun pengembangan program baru.
Acara digelar di auditorium PIB College, yang bersama BCPS menjadi bagian dari visi Nyanyi Bali untuk membentuk pusat pendidikan unggulan. Setelah sambutan, rombongan meninjau fasilitas BITDeC, termasuk laboratorium praktik di BCPS dan ruangan praktek di PIB College. Para siswa turut berinteraksi dengan rombongan, menunjukkan berbagai keterampilan dan pengalaman belajar mereka.
Kunjungan ditutup dengan sesi Afternoon Degustation di BCPS Pedagogical Restaurant, di mana para siswa memamerkan kreasi kuliner bernuansa Prancis yang menggabungkan teknik gastronomi dan unsur budaya Bali. Acara ini berlangsung dalam suasana hangat dan inspiratif, diselingi diskusi mengenai peluang kerjasama masa depan, seperti pertukaran pelajar dan kolaborasi gastronomi. (SSB)