MANGUPURA – sightseeingbali.id
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, menghadirkan sebuah perhelatan budaya yang memadukan tradisi dan kreasi modern, melalui acara Penjor Festival 2025. Festival yang berlangsung mulai 27 Oktober hingga 1 November 2025 ini digelar menyambut hari suci Galungan dan Kuningan. Penjor-penjor tersebut, dipasang di berbagai sudut kawasan GWK.
Festival ini tidak sekadar ajang parade, namun juga wujud kolaborasi antara GWK dengan Pemerintah Kabupaten Badung untuk memperkuat identitas budaya Bali sekaligus mendukung keberlanjutan seni tradisional. Simbol penjor ini memiliki makna kemakmuran, keseimbangan, serta hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Yang Maha Esa.
Dalam rangkaian festival, GWK memberikan ruang bagi pengrajin dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk memamerkan dan menjual karya-karya mereka. Pameran menampilkan produk‐produk Bali mulai dari seni kriya hingga kuliner dan barang‐barang kreatif khas daerah. Tujuan utamanya adalah memacu geliat ekonomi kreatif setempat sambil menjaga warisan budaya.
Pengunjung dapat menikmati pameran penjor di lokasi‐ikon GWK, dengan instalasi yang menampilkan interpretasi tradisional dan modern oleh seniman Bali. Pameran ini dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran nilai budaya melalui media visual dan ekspresi seni, bukan sekadar dekorasi semata.
Puncak acara dijadwalkan terjadi pada 31 Oktober hingga 1 November. Pada hari‐hari tersebut, festival akan dimeriahkan oleh berbagai lomba dan atraksi budaya seperti pertunjukan Bapang Barong, Mekendang Tunggal, dan Balaganjur yang memberikan nuansa khas Bali. Selain itu, akan digelar lomba dan pameran ogoh-ogoh mini bekerjasama dengan ST. Yowana Pratyaksa. Pada penutupan, dipersiapkan pertunjukan kolosal oleh Sanggar Saba Sari dan musisi anak bangsa Bagus Wirata.
Di area “My Melali GWK Market”, pengunjung juga dimanjakan dengan stand kuliner dan produk lokal untuk menciptakan pengalaman wisata budaya yang lengkap: seni, tradisi, hiburan, serta belanja kreasi khas Bali.
Rossie Andriani, selaku Direktur Operasional GWK Cultural Park, menyampaikan bahwa melalui Penjor Festival, pihaknya ingin menyediakan pengalaman budaya yang menyeluruh, tempat di mana masyarakat dapat merasakan keindahan seni, memahami makna tradisi, dan menikmati perayaan khas Bali bersama keluarga. “Ini adalah bentuk komitmen GWK untuk terus menjadi wadah pelestarian budaya dan ruang hidup bagi seniman serta UMKM lokal,” ujarnya Rabu, 29 Oktober 2025.
Lebih lanjut, ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyelenggaraan festival ini. Ia menyebut bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi bukti bahwa pelestarian budaya Bali berjalan lebih kuat ketika semua elemen bekerja dalam satu semangat.
Dengan menggabungkan unsur budaya, hiburan, dan kuliner lokal, Penjor Festival 2025 di GWK Cultural Park diharapkan menjadi paket liburan budaya yang lengkap, menghadirkan kehangatan, kearifan lokal, dan kebanggaan akan warisan budaya Bali bagi seluruh pengunjung. Tiket hari utama festival (1 November) dijual secara presale melalui situs resmi dengan harga yang dipublikasikan.
GWK Cultural Park merupakan taman budaya seluas sekitar 60 hektar yang terletak di Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, hanya berjarak 10-15 menit dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Sejak 2012, kawasan ini telah mengalami pembenahan fasilitas seperti Plaza Wisnu, Lotus Pond, Festival Park, Amphitheater, Taman Indraloka, dan Tirta Agung guna meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Ikon raksasa Patung Garuda Wisnu Kencana yang ada di sana diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2018. GWK sering menjadi lokasi acara skala nasional hingga internasional. Dengan semua unsur tersebut, Penjor Festival 2025 tak hanya menjadi ajang ritual budaya, melainkan juga ajang kreativitas, rekreasi, dan pembelajaran, sebuah momentum yang memadukan warisan tradisi dengan dinamika kontemporer. (SSB)


