MANGUPURA – sightseeingbali.id

Ogoh – Ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali menjadi salah satu ciri khas karya seni masyarakat di Bali yang terus menerus dilestarikan. Sebagai ikon destinasi wisata seni dan budaya nomor satu di Bali, Garuda Wisnu Kencana membuktikan secara nyata dukungannya dalam pelestarian karya seni dan Budaya Bali dengan mengadakan event Festival Ogoh – Ogoh secara berkesinambungan di setiap tahunnya. 

Tahun ini Garuda Wisnu Kencana Cultural Park kembali menggelar event tahunan Ogoh – Ogoh dengan mengusung tema “Festival Ogoh – Ogoh Dresta Lango Superstar GWK 2023”. Festival Ogoh–ogoh kali ini bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan melibatkan ribuan seniman Ogoh-ogoh dari sekaa teruna se-kabupaten Badung.

Dalam Festival Dresta Lango Ogoh-ogoh yang dilombakan kemarin, 26 Maret 2023 di GWK Cultural Park, melibatkan ribuan penari penabuh dan juga dihadiri oleh Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, SH, Kadisbud Badung, Drs. I GD. Eka Sudarwitha, S.Sos,. M.Si, Camat Abiansemal, Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, S.Sos, Camat Mengwi, I Nyoman Suhartana, S.STP., MM.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, Wayan Adi Arnawa, mengatakan, Festival Dresta Lango Ogoh-ogoh ini, sejatinya menunjukkan GWK dan juga keluarga besar Sekaa Teruna di Badung, sangat melestarikan budaya Bali, khususnya ogoh-ogoh. “Saya melihat kehadiran dari bapak ibu sekalian, ternyata dari tiket yang diberikan oleh GWK, sold out atau habis tuntas. Ini menunjukkan masyarakat Badung sangat peduli dengan kearifan lokal khususnya lagi kearifan lokal ogoh-ogoh,” kata Adi Arnawa, saat pembukaan.

Pihaknya sangat menyambut baik dan terus mendukung. Bahkan bila perlu ke depan Disbud Badung harus memikirkan hal ini dan agar bisa even seperti ini dilaksanakan Pemkab Badung dengan hadiah yang lebih besar lagi.  “Saya atas nama pemerintah mewakili sekaa teruna mengucapkan terima kasih kepada GWK untuk menyiapkan wadah untuk tempat menampilkan performance daripada Ogoh-ogoh yang dikombinasi dengan tarian. Mudah-mudahan seiring waktu dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.

Sementara, Direktur Operasional GWK Culture Park Stefanus Yonathan Astayasa menjelaskan, awalnya ogoh-ogoh dibuat hanya dengan rangka kayu dan bambu sederhana yang dibungkus kertas. Namun, seiring berkembangnya kreativitas masyarakat saat ini, telah berevolusi menjadi sebuah karya seni yang luar biasa yang menjadi daya tarik masyarakat luas. Selain berwujud bhuta kala, ogoh-ogoh di Bali saat ini juga hadir dalam bentuk kontemporer, belakangan ada yang menjadikan ogoh sebagai ajang menyentil tokoh yang dianggap kontroversial hingga karakter fiktif yang dianggap melambangkan kejahatan. 

“Festival ini juga menjadi ajang pengembangan kreativitas warga, terutama anak anak muda yang tergabung dalam wadah Sekaa Teruna di Bali. Sebagai wujud apresiasi terhadap 594 Sekaa Teruna di Kabupaten Badung. Semoga acara ini rutin diadakan setiap tahun dan semakin meningkatkan kreativitas masyarakat dan anak anak muda,” tutupnya.

Penyerahan hadiah kepada juara lomba Ogoh-ogoh, di GWK, Minggu (26/3/2023).

Adapun ogoh-ogoh terbaik di Badung yang unjuk kebolehan dalam festival tersebut, yakni nomor urut 1 ST. Eka Karma Banjar Pemamoran, Kuta dengan ogoh-ogoh berjudul Among Sang Cambra. Nomor 2 ST Tunas Remaja Banjar Umahanyar, Desa Penarungan, Mengwi dengan ogoh-ogoh Ketu Pangindra Jala. Nomor  3 ST Putra Tunggal Banjar Belulang, Desa Kapal, Mengwi dengan ogoh-ogoh Sang Kala Bajang Bukal. Nomor 4 ST Jaladi Kusuma Yowana banjar Terora, Desa Adat Bualu, Kuta Selatan dengan ogoh-ogoh berjudul Amuk Dewa Kuwera. 

Nomor 5 ST Dharma Pertiwi banjar Kauh Pecatu, Kuta Selatan dengan ogoh-ogoh Kala Duskarana. Nomor 6 ST Bhakti Karya Banjar Badung, Mengwi dengan ogoh-ogoh Bandaning Roga Sanghara. Nomor 7 ST Bhakti Asih banjar Teba Desa Adat Jimbaran dengan ogoh-ogoh Bhuta Jingga. Nomor 8 ST Dipa Bhuana Chanti banjar Basangkasa Kerobokan, Kuta Utara dengan ogoh-ogoh Parepat  Soca Prayaya Brahman (Kala Sri Pati). Nomor 9 ST Eka Putra Banjar Badung, Lukluk, Mengwi dengan ogoh-ogoh Mamurti. Nomor 10 ST. Widya Dharma Banjar Tengah Pecatu, Kuta Selatan dengan ogoh-ogoh Sang Maha Kala. 

Kemeriahan acara Lomba kemarin pun ditutup dengan pengumuman Lomba yang dimenangkan oleh : 

  • Juara 1 : ST. Widya Dharma, Br. Tengah Pecatu
  • Juara 2 : ST. Tunas Remaja, Br. umahanyar, penarungan
  • Juara 3 : ST. Dipa Bhuana Chanti, Br. basangkasa Kerobokan
  • Juara Favorit : No. Undi 1 ST. Eka Karma, Br. pemamoran Kuta

Event spektakuler ini tidak berhenti sampai disini saja. GWK pun akan akan menyajikan Pameran Ogoh-Ogoh yang dipastikan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Wisatawan. Dalam Pameran Ogoh-Ogoh ini, menampilkan 10 karya seni Ogoh – Ogoh dari 10 besar pemenang lomba Ogoh – Ogoh Dresta Lango kabupaten Badung tahun 2023. 

Pameran Ogoh-ogoh ini akan dilaksanakan di area Lotus Pond kawasan Garuda Wisnu Kencana dan akan berlangsung mulai tanggal 27 Maret – 23 April 2023. Tujuan dari pameran ini, agar karya seni Ogoh – Ogoh ini bisa diperkenalkan dan dinikmati oleh seluruh pengunjung Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Sebagai acara penutupan pada tanggal 23 April 2023, akan diadakan pagelaran kolosal Ogoh-ogoh yang akan melibatkan ratusan seniman muda dari Sekaa Teruna di seluruh Bali yang akan dilaksanakan di area Festival Park, Kawasan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park. (SSB)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *